Assalamu'alaikum.Wr.Wb | Selamat Datang Di www.ahbab-arrasul.blogspot.com |Blog Pecinta Rasulullah SAW
Ahlan Wasahlan Di Blog Pecinta Rasulullah SAW
Home » » Tanda – Tanda Husnul Khotimah

Tanda – Tanda Husnul Khotimah

Rabu, 31 Desember 2014 | 0 komentar



1. MENGUCAPKAN KALIMAT SYAHADAT KETIKA WAFAT

Diantara hadits-hadits yang menunjukkan hal itu adalah:

Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda yang artinya:
"Barang siapa yang pada akhir kalimat­nya mengucapkan 'La ilaha illallah'-tiada ilah yang berhak di ibadahi dengan benar selain allah- maka ia dimasukkan ke dalam surga."
HR. Hakim dan selainnya dengan sanad hasan dari sahabat Mu’adz رضي الله عنه Dan dari jalan lain yang juga berasal darinya (Mu’adz رضي الله عنه) dengan lafazh:

مَا مِنْ نَفْسٍ تَمُوْتُ وَهِيَ تَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ الله وَأَنِّيْ رَسُولُ اللهِ, يَرْجِعُ ذَلِكَ إِلَى قَلْبِ إِلاَّ غَفَرَ اللهُ لَـهَا

"Tidaklah satu jiwa meninggal dunia dan ia bersaksi bahwa tidak ada ilah yang ber­hak diibadahi dengan benar kecuali Alloh semata dan bersaksi bahwasanya aku ada­lah utusan Alloh, yang demikian itu berasal dari hati yang yakin, melainkan Alloh akan memberikan ampunan padanya."
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Ah­mad, dan selain keduanya. Dishohihkan oleh Ibnu Hibban dan menurutku (Syaikh al-Albani) sanad hadits ini adalah hasan, sebagaimana yang telah saya jelaskan dalam ash-Shohiihah (no. 2278).

Hadits ini mempunyai syahid (penguat) dari hadits Abu Huroiroh رضي الله عنه dan telah disebutkan dalam bab at-Talqin paragraf pertama, hal, 10. (Kitab Ahkamul Janaiz).

Hadits Kedua:

Dari Tholhah bin 'Ubaidillah رضي الله عنه dia berkata, "'Umar melihat Tholhah bin 'Ubaidillah merasakan sakit yang parah, kemudian dia bertanya, 'Apa yang terjadi denganmu wahai Abu Fulan? Apakah isteri pamanmu menyakitimu?' Dia berkata 'Tidak (dan dia memberikan pujian kepada Abu Bakar), hanya saja aku pernah mendengar satu hadits dari Rasulullah صلي الله عليه وسلم dan tidak ada sesuatu pun yang meng­halangiku untuk bertanya kepada beliau mengenai hadits itu kecuali kemampuan di atasnya sehingga beliau meninggal. Aku mendengar beliau bersabda yang artinya:

"Sesungguhnya aku mengetahui satu kalimat, tidaklah seorang hamba meng­ucapkannya ketika hendak meninggal melainkan warnanya akan menyinarinya (dia akan tampak cerah) dan Alloh melepaskan kesusahannya"

Tholhah berkata, "Maka 'Umar berkata, 'Sesungguhnya aku mengetahui kalimat itu!' Tholhah berkata, 'Kalimat apakah itu?' 'Umar berkata, 'Tahukah engkau satu kalimat yang lebih agung dari kalimat yang beliau perintahkan kepada pamanmu ketika hendak mening­gal adalah: Laa ilaaha illallah.' Tholhah berkata, 'Engkau benar, demi Alloh itu­lah kalimat tersebut.'"

2. KETIKA WAFAT DAHINYA BERKERINGAT

Ini berdasarkan hadits dari Buraidah ibnul Khasib رضي الله عنه. Adalah Buraidah, dahulu ketika di Khurasan, menengok saudaranya yang tengah sakit, namun didapati­nya ia telah wafat, dan terlihat pada jidatnya berkeringat, kemudian ia berkata, "Allahu Akbar, sungguh aku telah mendengar Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda:
مَوْتُ الْمُؤْمِنِ بِعَرَقِ الْجَبِينِ

'Matinya seorang mukmin adalah dengan berkeringat dahi­nya.'"
HR. Ahmad, an-Nasa'i, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim, ath-Thayalusi dan Abu Nu’aim. Hakim berkata Shohih berdasarkan syarat Muslim dan disepakati Adz-Dzahabi.
3. WAFAT PADA MALAM JUM'AT ATAU HARI JUM'AT
Hal ini berdasar­kan sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم,

'Tidaklah seorang muslim yang wafat pada hari Jumat atau pada malam Jumat kecuali pastilah Allah meng­hindarkannya dari siksa kubur."

HR. Imam Ahmad dan al-Fasawi didalam al-Ma’rifah melalui dua jalan dari Abdullah bin Amr, dan at-Tirmidzi dari salah satu jalan. Dan hadits ini mempunyai syahid dari sahabat Anas dan Jabir bin abdullah dan selain keduanya. Hadits ini hasan atau shohih dengan seluruh jalan periwayatannya.
4. MATI SYAHID DALAM MEDAN PERANG
 Mengenai hal ini Allah عزّوجلّ berfirman:

وَلاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ أَمْوَاتاً بَلْ أَحْيَاء عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ. فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللّهُ مِن فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُواْ بِهِم مِّنْ خَلْفِهِمْ أَلاَّ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ. يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِّنَ اللّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللّهَ لاَ يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ



"janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki, mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman." (Ali Imran: 169-171)

Adapun hadits-hadits Rasulullah صلي الله عليه وسلم yang berkenaan dengan masalah ini sangat banyak dijumpai, di antaranya adalah sebagai berikut.
Rasulullah صلي الله عليه وسلم bersabda

لِلشَّهِيْدِ عِنْدَ اللهِ سِتُّ خِصَالٍ: يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دَفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ، وَيُرَى مَقْعَدُهُ مِنَ الْجَنَّةِ، وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَيَأْمَنُ الْفَزَعَ الْأَكْبَرَ، وَيُحَلَّى حِلْيَةَ الْإِيْمَانِ، وَيُزَوَّجُ مِنَ الْحُوْرِ الْعِيْنِ، وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِيْنَ إِنْسَانًا مِنْ أَقَارِبِهِ

"Bagi orang yang mati syahid ada enam keistimewaan yaitu, diampuni dosanya sejak mulai pertama darahnya mengucur, melihat tempatnya di dalam surga, di­lindungi dari azab kubur dan terjamin keamanannya dari mala­petaka besar, merasakan kemanisan iman, dikawinkan dengan bidadari, dan diperkenankan memberikan syafa'at bagi tujuh puluh orang kerabatnya." (HR at-Tirmidzi dan menshohihkannya, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Seorang sahabat Rasulullah صلي الله عليه وسلم berkata, "Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah صلي الله عليه وسلم dan berkata, Wahai Rasulullah, mengapa orang mukmin mengalami fitnah di kuburan mereka kecuali yang mati syahid?' Beliau menjawab,:
'Cukuplah ia meng­hadapi gemerlapnya pedang di atas kepalanya sebagai fitnah.'" (HR an-Nasa'i dan sanadnya shohih)

Catatan
Dapatlah memperoleh mati syahid asalkan permintaannya benar-benar muncul dari lubuk hati dan dengan penuh keikhlasan, kendati­pun ia tidak mendapat kesempatan mati syahid dalam peperangan. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم:

مَنْ سَأَلَ الله الشُّهَادَةَ بِصِدْقِ، بَلَّغَهُ اللهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَي فِرَاشِهِ
"Barangsiapa yang memohon mati syahid kepada Allah dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan menyampaikannya derajat para syuhada sekalipun ia mati di atas ranjangnya." (HR Imam Muslim dan al-Baihaqi)




Bagikan Artikel Ini :
Comments
0 Comments
Facebook Comments by Ahbaburrasul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Website Ilham | Website Mas Alwie | Mas Template
Copyright © 2015. Blog Pecinta Rasulullah SAW - Para Pengharap Syafaat|
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger